TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Sejarah komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [1].

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu aktifitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.

Komponen komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Proses komunikasi

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
  3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Teknologi komunikasi

Dalam telekomunikasi, komunikasi radio dua-arah melewati Atlantik pertama terjadi pada 25 Juli 1920.

Dengan berkembangnya teknologi, protokol komunikasi juga turut berkembang, contohnya, Thomas Edison telah menemukan bahwa "halo" merupakan kata sambutan yang paling tidak berambiguasi melalui suara dari kejauhan; kata sambutan lain seperti hail dapat mudah hilang atau terganggu dalam transmisi.

TEKNOLOGI INFORMASI

A. Seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informal.

B. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi

C.teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video.

Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer dengan teknologi komunikasi.

Teknologi computer Adalah teknologi yang berhubungan dengan computer,termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan computer seperti printer,pembaca sisidk jari dan bahkan CD room.

Teknologi komunikasi atau biasa juga disebut teknologi jarak jauh.Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah telepon,radio dan televisi.

PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI

DefenisiTeknologiInformasi
Data:sekumpulan item yang belum mempunyai arti bagi penggunanya.
Contoh:Mega,1050502,2002501,18,DipatiUkur
Informasi : Data yang terstruktur hasil olahan dan telah memiliki arti bagi penggunanya.
Contoh : 1050502, Mega, 022-2002501, Jl. Dipati Ukur No. 18 Bandung
Defenisi Informasi secara Internasional adalah sebagai hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah.
Teknologi adalah
• Ilmu yang berkaitan dengan seni atau sains dengan pengaplikasian pengetahuan saintifik ke praktis
• Aplikasi praktis dari sains dalam industri dan bisnis
Teknologi Informasi : teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas – batas ruang dan waktu.
Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi komputer dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.
Komputer hanyalah salah satu produk dalam domain teknologi informasi. Modem, Router, Oracle, SAP, Printer, Cabling System, VSAT dan sebagainya merupakan contoh – contoh dari produk – produk teknologi informasi.

Defenisi Sistem Informasi
Sistem : Kumpulan dari komponen – komponen yang memiliki unsur keterkaitan dan terintegrasi antara satu dengan lainnya dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Sistem Informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen – komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.

Pada masa lalu Teknologi Informasi yang digunakan berupa goresan/gambar, arsip, telegraf, dan lain – lain. Pada masa kini Teknologi Informasi yang digunakan antara lain berupa komputer, faks, telekonferensi.

Informasi dapat diperoleh melalui :
- Pustaka (ilmiah, semi – ilmiah, popular)
- Media massa (cetak, radio, tv)
- Lisan (wawancara, telepon)
- Tulisan (surat, fax)
Perangkat Bantu yang digunakan untuk memperoleh informasi adalah :
- Manual (Pena, Pensil)
- Mesin Mekanis (Mesin Tik)
- Alat Elektronis (Komputer)
- Alat Telekomunikasi

Data sebaiknya diolah dengan cara :
- Perekaman awal
- Pengklasifikasian
- Penyusunan/ Pengurutan
- Penghitungan
- Penyimpanan
- Cara pengambilan kembali
- Perbanyakan
- Penyampaian

SEJARAH TEKNOLOGI INFORMASI

Alat Manual
Alat manual untuk mengolah data sudah digunakan sejak jaman primitif.
Bangsa Barbara menggunakan batu karang yang digoreskan untuk mencatat data. Batu karang yang digoreskan ini disebut petroglyphs. Di timur tengah bangsa Babylonia dan Sumeria menggunakan tablet tanah liat untuk melakukan perhitungan dan pencatatan informasi. Bangsa Yunani dan Romawi menggunakan lempengan kayu yang dilapisi lilin dan kulit bianatang sebagai tempat pencatatan data dan menggunakan kayu, tulang ataupun metal sebagai alat tulisnya.

Pada abad 17 ahli matematika Skotlandia menciptakan alat yang dibuat dari tulang untuk perhitungan perkalian yang disebut Napier’s Bones.

Alat Mekanis
Pascaline merupakan mesin penghitung mekanis pertama yang diciptakan oleh Blaise Pascal. Mesin ini hanya dapat melakukan penambahan dan pengurangan saja.
Charles Babbage menciptakan Babbage’s Difference Engine dan kemudian mengembangkan dengan konsep yang lebih mendalam dan umum menjadi Babbage’s Analytical Engine. Prinsip kerja mesin ini merupakan dasar kerja dari komputer sekarang. Mesin ini dapat melakukan operasi pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Alat Elektronis
1. Generasi Pertama (1942 -1959 )
? Komponen terbuat dari tabung hampa (Vacuum Tube)

Gambar 1. Tabung Hampa

? Program berupa bahasa mesin (Machine Languange)
? Menggunakan konsep store program dengan memori utamanya adalah magnetic core storage
? Menggunaka simpanan luar magnetic tape dan magnetic disk
? Karakteristik :
- Ukuran besar
- Cepat panas
- Prosesnya kurang cepat
- Kapasitas untuk penyimpanan data kecil
- Membutuhkan daya listrik besar
- Orientasinya terutama pada aplikasi bisnis
Contoh : Eniac (Electronic Numerical Integrator and Calculator)

Gambar 2. Eniac

2. Generasi Kedua (1959 -1965)
? Komponennya terbuat dari transistor untuk sirkuitnya

Gambar 3. Transistor

? Program dapat dibuat dalam bahasa tingkat tinggi (high level language seperti Fortran, Cobol, dan Algol
? Kapasitas memori utama sudah cukup besar dengan pengembangan dari magnetic core storage, dapat menyimpan puluhan ribu karakter
? Menggunakan simpanan luar magnetic tape dan magnetic disk yang berbentuk removable disk atau disk pack
? Mempunyai kemampuan real time dan time sharing
? Karakteristik :
- Ukuran fisik lebih kecil dari generasi pertama
- Proses operasi sudah cepat
- Kapasitas memori lebih besar
- Membutuhkan lebih sedikit daya listrik
- Orientasinya pada aplikasi bisnis dan teknik
Contoh : IBM 1401 yang digunakan oleh kalangan industri

Gambar 4. Komputer IBM

3. Generasi Ketiga (1965 -1970)
? Komponen yang dipergunakan adalah IC (Integrated Circuit)
? Peningkatan Software
? Pengembangan alat input output
? Memungkinkan untuk melakukan Multiprocessing dan Multi programming
Contoh : IBM system 360, UNIVAC 1108

4. Generasi Keempat (1970 -1983)
Ada dua perkembangan yang dianggap sebagai generasi keempat
1. Penggunaan LSI (Large Scale Integration) atau Bipolar Large Scale Integration yang merupakan pemadatan dari beribu IC dijadikan satu dalam sebuah chip

Gambar 5. Chip

2. Perkembangan komputer mikro yang menggunakan microprocessor dan semiconductor yang berbentuk chip untuk memori komputer (Internal Memory), sedangkan komputer generasi sebelumnya masih menggunakan magnetic core storage.

Gambar 6. Komputer palmtop

5. Generasi kelima
Komputer kelima sedang dalam pengembangan . Komponen yang dipergunakan adalah VLSI dan ULSI. Juga sedang dikembangkan Josephson Junction, teknologi yang kemungkinan bisa menggantikan chip.

Komponen Teknologi Informasi
Komponen teknologi informasi terdiri dari :
1. Hardware (CPU, memory, I/O device, Interconnector)
2. Software (Sistem Operasi, program paket, program aplikasi)
3. Brainware (Analis, Programmer, manajer, Database Administrator)
4. Firmware (Instruksi yang disimpan permanent dalam ROM)
5. Infoware (user manual, SOP, cyber law)

Gambar 8. Abstraksi komponen Teknologi Informasi dengan user

Gambar 9. Desakan pengembangan arsitektur komputer

EVOLUSI PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Penggabungan antara teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.
Secara garis besar ada empat era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali ditemukannya komputer hingga saat ini.

Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960 – an ketika mini komputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industri. Kemampuan menghitung sedemikian cepat menyebabkan banayak sekali perusahaanyang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).

Pemakaian komputer dimasa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh – puluh SDM untuk hal serupa.
Pada era tersebut, kebanyakan perusahaan – perusahan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli komputer untuk membantu kegiatan administrasinya.

Era Teknologi Informasi
Diawal tahun 1970 – an, teknlogi PC (Personal Computer) mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti Mini Computer. Kegunaan komputer diperusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif.

Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” divisi EDP (Elektronik Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end user computing).

Era Sistem Informasi
Pada era ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem informasi. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980 – an adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara tepat dan akurat.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan.

Oleh karena itu, kunci kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung berhubungan langsung dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses bisnis yang efisien, efektif dan terkontrol dengan baik, sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang andal.

Tidak heran di era tahun 1980 – an sampai dengan awal tahun 1990 – an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan Business Process Reengineering (BPR), restrukturisasi, implementasi ISO – 9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan sebagainya. Pendayagunaan teknologi informasi terlihat sangat mendominasi setiap program manajemen perubahan perusahaan.

Era Globalisasi Informasi
Fenomena yang terlihat sejak tahun 1980 – an, perkembangan di bidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) demikian pesat. Keberadaannya telah menghilangkan batas – batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada Negara yang mampu membatasi aliran informasi dari atau keluar negara lain karena batasan antar negara tidak dikenal di dunia maya.

Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, internet dan ekstranet semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Perusahaan – perusahaan pun tidak lagi terikat pada batasan fisik . Melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan internet.

Pengertian E - Banking

Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak keuntungan yang akan bisa didapatkan oleh nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet.

Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bankbersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan dapat melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.

E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas. berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya seperti di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.Oleh karena itu sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL ( Secure Socket Layer ) maupun lewat protokol HTTPS ( Secure HTTP )


Pengertian E-Learning

Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

  • Pembelajaran jarak jauh.

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

  • Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

  • Pembelajaran formal vs. informal

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

  • Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

  1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
  2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
  3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
  4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.


Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet[3, 13].

Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu[13]:
1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.
Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

 


D143L0 - Templates Novo Blogger 2008